Selasa, 29 April 2014

Pabrik pupuk PT. PAU - PT. ESSA di Luwuk-Banggai, Banggai Raya senilai Rp. 844.5 M

Sosok taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir sepertinya memang ‘bertangan dingin’. Di tangannya lah akhirnya pabrik amonia PT Panca Amara Utama, pemasok bahan utama bagi industri pupuk, yang berlokasi di Luwuk, Sulawesi Tengah bisa kembali berjalan.
Boy Thohir adalah presiden direktur dari PAU. Boy Thohir baru masuk ke PAU pada 2011, setelah pada tahun itu PAU diakuisisi oleh PT Surya  Esa Perkasa Tbk (ESSA), dimana Boy Thohir juga menjadi bosnya. Sebelumnya, pabrik amonia itu sempat mengalami ‘mati suri’ karena adanya kisruh perebutan proyek Donggi Senoro LNG yang berlokasi sama di wilayah tersebut.
Berdasarkan penelisikan Moneter, pembangunan pabrik PAU ditaksir menghabiskan dana hingga USD 750 juta atau setara Rp 844,5 miliar (kurs Rp 11.260). Investasi tersebut diperoleh dari dua sumber pendanaan, sebanyak USD 500 juta dari pinjaman dan USD 250 juta dari kas internal perusahaan. Pabrik tersebut akan menggunakan Kellogg Brown and Root’s, Reforming Exchanger System, dan Purifier Technology.
Pabrik itu ditargetkan selesai dan resmi beroperasi pada kuartal III-2015, dengan total kapasitas produksi amonia sekitar 700 ribu ton per tahun. Konon, kapasitas pabrik tersebut bisa dinaikkan hingga dua kali lipat. Namun, tambahan kapasitas produksi itu sangat bergantung dari jumlah pasokan gas dari Blok Donggi-Senoro.
Sekedar kilas balik, pada 2005, PAU telah meneken pokok-pokok perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan Joint Operation Body  (JOB) Pertamina Medco Tomori Sulawesi. Semula, dari total produksi blok yang mencapai sekitar 415 juta kaki kubik per hari (mmscfd), PAU memperoleh alokasi gas sebanyak 130 (mmscfd).
Namun, pada 2010, jatah tersebut dipangkas dan PAU akhirnya hanya berhak mendapatkan gas sebanyak 55 mmscfd dari Blok Donggi-Senoro. Sebanyak 335 mmscfd gas Donggi Senoro masuk ke kilang gas Donggi-Senoro LNG, dan 25 mmscfd mengalir 25 mmscfd ke PLN.
Ketika Jusuf Kalla masih menjabat sebagai wakil presiden, pria yang akrab disapa JK itu sudah meminta agar 100% gas dari lapangan Donggi-Senoro dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Namun, hal itu tidak bisa dipenuhi karena PAU kala itu hanya memiliki pokok-pokok perjanjian jual beli gas. Sedangkan Donggi-Senoro LNG sudah memiliki perjanjian jual beli gas dengan JOB Pertamina-Medco Energi.
Akhirnya, PAU hanya memperoleh alokasi gas sebesar 55 mmscfd itu. ESSA yang menjadi induk usaha PAU hanya melanjutkan proyek pembangunan pabrik amonia berkapasitas produksi sesuai dengan pasokan gas sebesar 55 mmscfd.
Dalam pembangunan pabrik amonia itu, PAU menunjuk Toyo Engineering Corporation dan PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) sebagai kontraktor engineering, procurement, dan construction (EPC). Kontrak tersebut akan dilakukan secara turnkey dengan kapasitas produksi 2.000 ton per hari. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 27 Februari 2013.
Manajemen PAU berharap banyak bisa menerima gas dari lapangan Senoro pada kuartal I 2015 untuk kegiatan pre-commissioning, dengan produksi komersial diperkirakan mulai kuartal III 2015. Pabrik tersebut konon diambilalih Boy Thohir untuk mendukung kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan utilisasi domestik dan penambahan nilai dari gas alam, selain pastinya adalah kepentingan bisnis. Pada akhirnya nanti proyek tersebut akan mendukung penguatan ketahanan pangan nasional dengan meningkatkan produksi pupuk (Sumber : www.moneter.co)

Garuda buksa penerbangan Luwuk-Makassar Juni 2014



Seiring pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia menargetkan memiliki 131 rute penerbangan ke wilayah tersebut. Target ini akan dipenuhi hingga 2020.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan saat ini pihaknya baru 71 rute penerbangan ke Indonesia Timur.

"Dari 71 rute jadi 131, jadi inilah rencana kita ke Indonesia Timur," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/3) kemarin.

Untuk menunjang penerbangan di Indonesia Timur, dikatakan Emirsyah, PT Garuda Indonesia menargetkan memiliki 60 pesawat jenis ATR 72-60.

Pemekaran rute penerbangan pun sudah mulai dilakukan mulai saat ini. Misalkan, pada 2013 telah dibuka penerbangan ke Labuhan Bajo, Ende, Tambolaka, Bima. Serta pada Juni 2014 mendatang akan dibuka rute Mamuju, Pomala, Luwuk, Palopo, Bua-bua, Langgur, Kalimana, Putussibau dan Pangkalan Bun. (Sumber : Berita8.com)

Sriwijaya tambah penerbangan Luwuk-Makassar.



Sriwijaya Air terus memperkuat penerbangan ke wilayah Indonesia bagian timur. Maskapai ini akan menambah frekuensi penerbangan rute Makassar-Merauke PP dan Makassar-Luwuk PP, serta membuka kembali rute Makassar-Ambon PP.

Dari rilis yang diterima detikTravel, Selasa (8/4/2014) selama ini rute penerbangan Sriwijaya Air Makassar-Merauke PP dilayani setiap hari sekali dengan melalui Timika dan Jayapura. Nantinya, rute tersebut bakal dilayani dengan penerbangan langsung dalam tiga kali seminggu yakni hari Senin, Rabu dan Jumat.

Jadwal keberangkatan penerbangan langsungnya dari Makassar pukul 03.00 WITA dan tiba di Merauke pada pukul 07.30 WIT. Untuk rute sebaliknya, pesawat berangkat dari Merauke pukul 08.15 WIT dan tiba di Makassar pukul 10.45 WITA. Penerbangan ini akan dilayani menggunakan pesawat Boeing 737-300 dengan kapasitas 147 kursi kelas ekonomi.

Lalu, rute Makassar-Luwuk PP yang sebelumnya diterbangkan setiap hari sekali, maka khusus untuk Senin, Rabu dan Jumat akan dilayani dua kali dalam sehari. Untuk penambahan rute penerbangan ini, pesawat diberangkatkan dari Makassar pada pukul 05.00 WITA dan tiba di Luwuk, Sulawesi Tengah, pukul 06.10 WITA.

Kemudian pesawat akan kembali diberangkatkan dari Luwuk pukul 07.00 WITA dan tiba di Makassar pukul 08.10 WITA. Penerbangan ini akan dilayani dengan pesawat Boeing 737-500 dengan kapasitas penumpang 8 kursi untuk kelas executive, dan 112 kursi untuk kelas ekonomi.

Rencananya penambahan frekuensi penerbangan di dua rute tersebut akan segera dilaksanakan mulai 16 April 2014 mendatang. Penumpang dari Jakarta atau Sumatera diharapkan lebih mudah untuk traveling ke Merauke atau destinasi lainnya di timur Indonesia.

"Sehingga pelanggan dari Medan, Jakarta, Surabaya dan lainnya pun bisa langsung menuju Merauke atau Luwuk dalam satu hari," kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono.

Selain itu, pada 10 April 2014 mendatang Sriwijaya Air akan kembali membuka rute penerbangan Makassar–Ambon PP. Hal ini terkait dengan tingkat permintaan penumpang dan potensi wisata di Ambon yang mulai mencuri perhatian.

Penerbangan rute Makassar–Ambon PP ini akan dilayani dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG dengan kapasitas 8 kursi kelas executive dan 168 kursi kelas ekonomi. Jadwal penerbangannya yaitu, berangkat dari Makassar pukul 13.40 WITA dan tiba di Ambon pukul 16.15 WIT. Untuk penerbangan rute sebaliknya, pesawat berangkat dari Ambon pukul 16.55 WIT dan tiba di Makassar pukul 17.30 WITA.

"Kami membuka kembali rute ini karena melihat semakin meningkatnya kebutuhan para pelanggan yang hendak melakukan perjalanan dari atau ke Ambon untuk urusan bisnis maupun tujuan wisata,". (Sumber : detik.com)